Thesis
Published
RELIGIOUS TOLERANCE ACCORDING TO SECULAR HUMANISM MODEL: (AN ANALYTICAL-CRITICAL STUDY)
Abstract
Toleransi beragama merupakan sebuah isu yang muncul di Barat. Diskursus ini muncul
sebagai reaksi atas perilaku diskriminasi oleh institusi agama terhadap masyarakat Barat.
Setelah berakhirnya perang dunia kedua, isu ini kembali menguat dan meraih keberhasilannya
dengan wujud deklarasi hari toleransi internasional oleh PBB. Namun demikian, toleransi
yang diusung nampaknya tidak berdasarkan kepada aturan dan tuntunan agama. Toleransi
yang diusung memuat nilai-nilai humanisme sekuler yang bercirikan pada penalaran akal dan
pemujaan manusia diatas agama. Humanisme sekuler sendiri merupakan sebuah pandangan
dunia keagamaan berdasarkan ateisme teologis, naturalisme filosofis, generasi atau evolusi
spontan biologis, relativisme moral, positivisme hukum, dan globalisme politik. Humanisme
sekuler bukan hanya sebuah pandangan dunia yang dipercaya oleh beberapa masyarakat
Barat, namun kini ia merupakan sebuah worldview yang diakui oleh United Kingdom dan
telah menjadi sebuah dewan di United States of America.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin meneliti bentuk model toleransi
beragama berdasarkan prinsip-prinsip nilai humanisme sekuler. Selain itu, peneliti
juga akan meneliti bagaimana respon cendekiawan Barat dan juga ulama’ Islam dalam
memandang model toleransi beragama humanisme sekuler tersebut.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan bentuk library research.
Untuk mendapatkan prinsip-prinsip toleransi beragama dalam model humanisme sekuler
peneliti menggunanakan pendekatan filosofis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
dua metode. Pertama, metode analisis guna menganalisa toleransi beragama di Barat
dan juga humanisme sekuler itu sendiri. Kedua metode kritik untuk menunjukkan titik
kelemahan dalam toleransi beragama model humanisme sekuler.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa toleransi beragama dalam model
humanisme sekuler berarti memberikan individu atau kelompok lain rasa hormat, tetapi
tidak setuju dengan mereka, dalam hal ini hanya mengakui aturan dan memungkinkan
mereka beberapa tingkat kebebasan keyakinan, rasa, dan pencarian. Namun, definisi ini tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip humanisme sekuler yaitu, penyelidikan bebas, pemisahan
agama dan negara, kebebasan, etika intelegensi kritis, moral edukasi, skeptisisme agama,
nalar akal, sains dan teknologi, evolusi dan pendidikan. Dari beberapa ide tersebut, ada
beberapa ide yang menjadi prinsip toleransi beragama dalam model humanisme sekuler,
yaitu penyelidikan bebas, etika rasional-kritis, pemisahan gereja dan negara, skeptisisme,
hak asasi manusia, dan kesetaraan.
Penelitian ini masih dalam tahap dasar dan terbatas, maka peneliti mengharapkan
kepada para akademisi untuk meneruskan penelitian tentang toleransi beragama dalam
model humanisme sekuler ditinjau dari aspek yang lainnya.
Publication Details
InstitutionUNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
DepartmentSTUDI AGAMA- AGAMA
Subjects23rd Dewey Decimal Classification > 200 – Agama > 200 - Agama > 205 Etika keagamaan, etika agama
Item ID3521
Deposited22 Oct 2024 03:07